Angin berhembus
Selayak pedang terhunus
Menusuk ke hati terdalam
Menginggalkan luka mendalam

Hujan mulai rintik
Selayak tangis menitik
Menyembur dari mata air
Begitu deras mengalir

Rekam jejak perbincangan (tantangan) antara @PriaHujan dan @hujanrintih2


Ruangan ini masih terasa panas, padahal AC telah dinyalakan sejak tadi. Aku jadi tidak yakin AC yang tidak berfungsi atau hatiku yang sedang menuai amarah ~ @hujanrintih2

Mungkin angin yang kau butuh bukan dari AC yang diam itu, mungkin dari tiupan kecil dari bibirku yang memanggil namamu ~ @PriaHujan

Jika kau tahu demikian, mengapa tidak detik ini juga kau temui aku lalu katakan dan lakukan itu segera. Di sini sangat sepi ~ @hujanrintih2

Sepi itu kupersembahkan agar nanti pertemuan begitu bermakna agar pelukan begitu terasa ~ @PriaHujan

Tapi bagaimana jika aku bosan? Bosan mengeja sepi yang tak pernah berbelas kasih pada rindu yang semakin hari semakin rintih ~ @hujanrintih2

Haruskah aku wakilkan cintaku pada derai angin yang berdiam di bibirmu? Agar bosanmu perlahan mati? ~ @PriaHujan

Sesungguhnya apa yang sedang terjadi? Ini terlalu sulit. Aku bahkan berharap kau tidak pernah hadir jika harus lenyap lagi ~ @hujanrintih2

Tak menghilang, hanya sembunyi dari pandanganmu, aku ada dibelakang memelukmu ~ @PriaHujan

Itu sangat menenangkan. Haruskah cinta butuh jarak untuk mengekalkan pelukan tetap bersamaku? ~ @hujanrintih2

Butuh percaya, itu saja, pelukan akan terisi angin, jarak akan dipisahkan tempat, tapi aku akan tinggal didirimu, disisi terdalam dirimu ~ @PriaHujan

Ya, aku tahu itu. Namun kekekalan dirimu dalam hatiku sama kekalnya angin dalam dekapanku. Terlalu hampa ~ @hujanrintih2

Maka aku berubah hujan, tak melulu jadi angin, yang bisa mengetuk pintu hatimu ~ @PriaHujan

Itu sebabnya hujan selalu menggambarkan kamu? Dan aku jadi bagian yang paling rintih karena merindukanmu ~ @hujanrintih2

itu sebabnya hujanku tak pernah deras, agar sakitmu tak berasa, agar kau bisa menatap dengan jelas cinta yang berjatuhan ~ @PriaHujan

Dan apa kau lihat cinta yang berjatuhan di mataku? Aku pun tak mau kalah dengan hujanmu. Aku ingin kau di sini, denganku ~ @hujanrintih2

Cinta sama sekali tak berjatuhan dimatamu, ia menetap dengan jelas di dalam dadamu ~ @PriaHujan

Kau bisa meyakinkanku akan itu? Tentang cinta yang mendekam dalam ke dada. Sejak kapan kau berani menaruhnya di sana? ~ @hujanrintih2

Sudah lama cinta mendekam disana, terkurung oleh asa orang lain, tapi ia tetap hidup, dengan atau tanpa sadarmu ~ @PriaHujan

Aku ingin mengenalmu lebih baik dari orang lain. Mengenal hatimu lebih kekal dibanding orang lain. Aku ingin brsamamu, bukan orang lain ~ @hujanrintih2

Aku akan disini selama cinta yang kita pelihara tumbuh dengan baik, hujanpun tahu itu ~ @PriaHujan

Hujan. Aku ingin menikmatimu lebih lama di sini. Agar kekekalan dirinya dapat menyatu dalam diriku. Aku percaya, kau CINTA ~ @hujanrintih2

Secangkir kenangan larut bercampur gula dan kopi, kuseruput pelan-pelan, mungkin yang ada dirimu jadi ampas di paling bawah.

Seorang gadis tertegun diseberang meja, menatap kosong pada gelas kopi yang penuh terisi, mungkin hatinya mengingat kekasihnya.

Gadis tadi memesan kopi tapi tak menyentuhnya, hanya ingin mengingat kekasihnya yang pecinta kopi.

Sudah sejam saya memperhatikan gadis itu, kopi di depannya sudah tak mengepul lagi, dia coba mengaduknya, air matanya jatuh.

Ingin tahu, sampai dimana gadis itu tahan menatap kopi di depannya, yang sedari tadi meminta dikecup.

Dia perlahan menyentuh gagang gelas kopi, kepalanya tiba-tiba menengadah, mungkin kenangan kekasihnya begitu keras menghampirinya.

Ragu-ragu, dia seruput kopi digenggamnya, tangannya gemetar, matanya tertutup sangat rapat, sedang tangan satunya terkepal erat.
           
Gadis itu terdiam "seperti inikah rasa rindu dan kenangan bersatu, yang kau wakili?" bisiknya pada gelas kopi.

Gadis itu membereskan tasnya, lalu beranjak pergi, kulihat dari belakang dia menyeka tangisnya, mengingat sang pecinta kopi .

         
            Tak secara kebetulan saya suka hujan, banyak hal yang membuat saya suka hujan, mulai dari sejarah saya hidup sampai dengan kenangan-kenangan yang didalamnya, hujan hamper selalu menemani.
            Pertama, Saya lahir disebuah kabupaten yang dikelilingi pegunungan, Enrekang, yang setahu saya, berarti naik, tempat kelahiran saya yang hanya bisa saya kunjungi sekali duakali dalam setahun. Lalu kami sekeluarga pindah kesebuah tempat yang sangat dekat dengan pantai, sebuah kabupaten bernama Majene, yang setahu saya berarti air/berair. Dua tempat yang sangat berpengaruh bagi saya bila digabungkan bias berarti Air yang naik, saat itu, saya mungkin masih sebagai uap air, yang mengembara di awan
            Kedua, Sosok yang misterus bagi saya, seorang yang kusebut Perempuan Hujan, yang kemudian membuat saya sadar tentang arti hujan yang begitu erat dan kental dalam kehidupan saya.
            Lalu, Kendaraan yang saya pakai sekarang, Thunder, juga berhubungan erat dengan hujan, siapa yang bisa memisahkan Hujan dan Petir?
            Tak lama berselang, Saya lalu punya adik lagi, yang ayah saya beri nama Badai, ya itu nama aslinya, tanpa saya rubah sedikitpun, Badai, juga berkaitan dengan Hujan…
           
            Bila masih ada yang ingin kalian tahu tentang saya, silahkan bertanya, saya dengan bebas akan menjawab semuanya……. 

Followers

Total Pageviews