Tangisan yang pernah kita tebar di atas kasur itu biarlah menjadi kenangan kita berdua,
Biarkan ia menjadi air mata yang berubah mata air bagi jiwa kita yang pernah rapuh satu sama lain,
Bagi cinta yang pernah dan akan kita usahakan untuk tidak terpisahkan.

Tawa yang kita tebar saat ini adalah kenangan yang mengikutkan rasa,
dan akan tetap kuusahakan agar senyuman manis-kecilmu itu tetap ada dihatimu,
aku mencintaimu sayang

I love you more than ever, i never felt this feeling inside me, and it keeps growing and glowing,

***

Mungkin saja kau akan menganggap bahwa semua ini basi atau bualan semata.
Tapi, kau tak pernah tau, dan takkan pernah membayangkan seberapa besar rasaku padamu.

Sungguh,ini bukan mauku.
Ku tau kau marah, sangat marah.
Namun, apa lagi yang dapat diperbuat oleh perempuan ceroboh dan bodoh seperti aku ini?
Aku pun tak akan lagi memaksamu untuk mengerti posisiku sekarang ini.

Semoga saja kau mengingat kalimat bodohku yang terakhir tadi,
karena semua itu akan kulakukan, karena aku, memang bodoh.

I Love You, that's all.

Sebuah pesan yang sempat dan masih tersimpan. di desember hari ke duapuluhtujuh, duaribusepuluh

Bila nanti kau akan mati,
Tengoklah sejenak jejak lama yang kelam,
Diam perlahan ribut dalam kelabu
Mati sudah bukan lagi hal bersyarat

Dengan dusta aku berjalan lelah
Pada genangan yang sudah lalu
Tentang raja yang mempersembahkan Taj
Pada istri yang dirasanya mulia
Meninggalkan dunia dengan ribuan kenangan

Jalan perlahan mengabur di mata tua
Indahnya melayang dari satu titik jingga
Kalau saja kau perempuan dengan sejuta cinta
Aku hanya akan memelukmu, mesra

"Surga mungkin tak seindah yang kukira bila itu tanpamu"
"Ini rindu dengan tiga mata pisau tajam, kau jamah, kau luka, kau diam, kau mati"

"...Dari sudut gelapku, kupersembahkan anagram tak sempurna..."

Tertancap jarum tepat pada jantung
Meregang antara jalan yang tak ku tahu
Aku kaku terkapar menatap angkasa
Entah esok, entah lusa, darahku sudah tak basah

Nenek tua dengan senyum sepat lewat tak menatap
Menjejalkan matanya, haru tanpa tetes
Layaknya pejuang tak bernama pada batu kubur
Entah esok, entah kapan, aku akan matI

Followers

Total Pageviews