Perempuan Hujan

/
1 Comments


Hujan mencium pipiku perlahan,
memaknai tetesan air yang mengecup bibirku,
terasa asin,
air mata ternyata sudah merajai lidahku dari semalam

Jari lentikmu menyapaku semalam,
bersama titik hujan bercampur tangis yang terusap.

Gitar itu kini meninggalkan noda air mata
Merindukanmu seperti merindukan masakan ibuku

Dan tentang kau yang masih tak aku tahu dimana,
ini mungkin sesalku yang pertama

Kini kau sudah bersatu dengan kenangan,
menjadikan jejak yang ingin kulangkahkan terantuk batu,
dan lukisan tentang kita kini perlahan berjarak di dinding rumahku

Kau terdampar di ruang kosong bersama kenangan tentang aku,
nanti bila ruang itu kembali kau penuhi dengan hiasan yang lain,
coba kau lihat,
masih adakah sisa coretan yang pernah kita lukis bersama

Ajari aku melukis bentuk hati yang baru,
karena setiap kanvas yang aku lihat,
selalu saja bentuk hati lama yang terbayang


You may also like

1 comment:

  1. Ya, setiap orang sepertinya memiliki kenangan tak terbantahkan yang berkenaan dengan hujan.

    ReplyDelete

Followers

Total Pageviews