DISEBUAH BANGKU TAMAN

/
9 Comments

            Lampu taman mulai temaram, berkedip, sudah saatnya taman ini dihiasi terang lampu pijar. Di satu lampu pijar, ada sebuah bangku panjang, cukup untuk aku selonjorkan kaki jenjangku.
Dibangku ini, aku berjanji bertemu dengan seorang sahabat, kusebut ia sahabat, walau kami tak pernah bertemu pandang, hanya bisa bertemu lewat dunia maya, tapi dia sudah sangat mengenal diriku, dan juga kisah tentang diriku
Dia mengenalku dengan sosok hujan, karena aku memang suka hujan, dan setiap rintik hujan selalu saja menenggelamkanku dalam ribuan kenangan. Dia kusebut hembusan angin, bukan sekedar nama, karena dia begitu suka dengan hembusan angin, aroma yang dia hirup begitu damai, terutama angin sore, yang selalu membuatnya terpana.
Sambil menunggu, kubuka buku yang sudah kubawa dari rumah, tepat dibagian yang kemarin kuberi tanda, kubaca dengan suara samar-samar.
“Gelap bersatu dengan hujan agar kau tahu dingin yang kau rasa dan sepi yang kau rindu itu karena tak hadirku di sampingmu"
Suara perempuan langsung membalas, “Gelap tidak selalu bersatu dengan hujan, sama halnya dengan dia yang tidak selalu merindu tanpamu”.
            Seorang perempuan duduk disampingku, aku tak menatap matanya, aku tahu, cara dia bicara, aku tahu siapa dia. Aku hanya ingin membalas katanya.
“Tapi aku hanya ingin melihat tawanya sedikit saja”
“Bukankah tawa itu ada dalam siluet yang tertangkap kamera? Pandangi kalau memang belum bisa menemuinya dalam rindu tak tertahan. kalau kurang, datangi biar rindu itu terobati. itu kalau kau tak sanggup menunggu ia merindu dan datang padamu.”
Kami terus saja berbalas kata.
“Begitu banyak tawa yang aku rekam dari masa lalu dengannya, begitu banyak rekaman yang terus saja berputar tanpa aba-aba. merindunya sudah jadi kebiasan setiap hari, namun dia masih saja tak bisa menemui hujan, mungkin takut basah, atau mungkin takut orang lain tahu kalau dia basah”
“Teruslah menanti dan memutar rekaman cerita hingga cerita menjadi usang. bukankah hatimu selalu baru untuknya?. Beginilah cinta membuat orang merindu. bawakan ia payung kalau ia memang takut basah, maka ia juga takkan ketahuan orang yang ia takuti.”
“Ya, hatiku selalu baru untuknya, tanpa sadarnya, aku sudah tak menantinya, setidaknya untuk saat ini, tapi merindunya sudah tak bisa ku kendalikan, biarkan dia tak mengingat hujan, biarkan dia pergi bersama angin, biarkan ia hilang bersama matahari, aku hanya ingin mengingatnya sebagai masa lalu, karena sekarang dia sudah tak bisa aku kenali lagi”
“Mari menghirup udara dalam dalam, biarkan rindu memenuh bersama udara yag masuk terikat darah. hari ini nikmati rindu itu melebur satu dalam diri dan darahmu. Kalau kau kini tak tersadar maka jadikan yang terakhir, itu kalau kau betul-betul telah merelakannya.”
“Siapa bilang aku pernah merelakannya?” kutinggikan suara. “aku hanya tak lagi berpikir untuk menangkapnya kembali, dia pergi karena sudah terlalu lama dingin dalam dekapku, dia pergi dengan tangis juga, walau tangisnya sudah reda.”
“Mari kita pandangi dia dari sudut mana kita berada, membiarkan ia didekap kehangatan dari dingin yang kau berikan dalam dekapanmu.”
“Mari, dengan atau tanpa sadarnya. aku tetap disini merindunya.”
Lalu kutatap dia, ya, baru kali ini kulihat mukanya dengan jelas, sangat jelas senyum yang ia berikan, kusebut itu senyum hembusan angin,. Ya, dia tersenyum, lalu bangkit, berlalu, seperti angin. Seperti hembusan angin.


P.S : Tulisan ini duet dengan HembusanAnginLembut, dibuat dengan versi masing-masing.


You may also like

9 comments:

  1. wah wah.. jangan bilang perempuan itu @sya_resya or @PenenunHujan yaa.. kwkwkw.. ciee ciee..

    ReplyDelete
  2. Hehe, tak bisa menjawab pertanyaan ini :)

    ReplyDelete
  3. heiii -.- ini gak ada sangkut pautnya sama saya

    ReplyDelete
  4. :) biarkan masalalu menjadi sebuah bait dalam kenangan yang tentu saja tak panats lagi di kenang, hanya saja mengigatkan bahwa dulu kau pernah bahagia dan terluka :)

    ReplyDelete
  5. Masa lalu adalah kenangan, itu saja

    ReplyDelete
  6. MASA LALU BIARLAH BERLALU BERSAMA HEMBUSAN SANG BAYU,,,heeee,,hee..nimbrung ya..salam kenal. :)

    ReplyDelete
  7. Salam kenal, semoga tetap tinggal disini

    ReplyDelete

Followers

Total Pageviews