Hujan ada, Hujan Tiada

/
2 Comments
Terbangun diranjang penuh darah
Kau terkapar tanpa sadar
Beberapa luka guratan masa lalu masih jelas di dekat nadimu
Nafas terakhir kau lepas dengan desah, lalu mati

Subuh tadi kau masih tersenyum, menatap jam yang angkuh
Lalu berlari keluar, hujan mengiringimu, kau masih tersenyum
Kau hilang dalam mataku, terus berlari,

Lalu hujan berhenti, awan perlahan hilang
Kau datang dengan kuyup sekujur tubuh
Air mata diam-diam bersarang dimatamu
Kau diam, tanpa kata kau masuk kamar, lalu tertidur

Siang tadi kau terbangun dengan senyum,
Hujan menari-nari diatap, kau keluar, menari bersama
Lalu hilang, tanpa bayang yang bisa aku lihat

Lalu matahari meraja, kaupun kembali
Juga dengan tangis, hujan rintik di rumah yang lain
Lalu kau berlalu ke kamar, tertidur pulas
Dengan luka goresan dari pisau hujan


You may also like

2 comments:

Followers

Total Pageviews