Para pelari;

/
1 Comments
Duduk santai disini, dengan alunan musik yang tak jelas dan beberapa suara yang jelas pula,
Secangkir kopi sudah mengampas dengan gelas merah yang sudah mulai retak,

Duduk dikelilingi wajah-wajah tak asing, sudah kukenal muka mereka satu-satu,
Kutatap wajah mereka,penuh tawa, kadang berganti senyum merekah,

Di situ dirimu, diantara senyum-senyum yang lepas,
Di situ, di antara beberapa peluk yang tetap di kepalaku.

Kulangkahkan kaki, dengan sepatu kusut yang sudah lama tersimpan tak rapi di kamar
Perlahan berlari, walau agak terengah-engah, kaki tak mau berhenti.
Para pelari itu mengikut, tapi senyum tetap tak lepas dari bibir mereka

Di situ dirimu, diantara peluh yang jatuh menetes
Di situ, di antara beberapa kecup yang tetap menghuni isi kepalaku

Kutatap sekeliling, di belakangku ada yang berlari sambil saling menggenggam,
Ada pula yang selalu meraih tangan lain, walau tak sampai.

Di situ dirimu, di barisan belakang dengan senyum paling manis,
Di situ, yang menarik tangan orang yang masih tak aku kenal.

Lalu aku berlari, menghilang dari kerumunan,

Berlari, dari pelukanmu, dari kecupmu.


You may also like

1 comment:

  1. alhamdulillah ternyata kmu masih terus menulis, salut sama entee gan. Semoga gema tulisanmu akan didengar dan dibaca orang seperti karya-karya shakespeare atau penulis-penulis hebat lainnya. Kalau saya tulisan2ku tercecer dibanyak tempat. Nda tau dimana semuami. Jadi rindu sama UKMM

    ReplyDelete

Followers

Total Pageviews