Entahlah...

/
2 Comments

Mungkin saja kenangan tentangmu yang begitu kuat, mungkin juga raut wajahmu sudah mulai samar di ingatanku. Aku tak tahu pasti. Tetap saja ingatan tentang kebersamaan kita selalu melabilkan emosiku untuk sesaat.

Semalam tak ada hujan. Dingin yang kutunggu tak datang mengetuk relung hatiku. Kutatap malam, bintang yang biasanya ada menghilang, entah kemana, mungkin dia terlihat dikotamu. Iya, bintang yang aku lihat kadang juga tak muncul di kotamu, kita hidup di dua langit yang  berbeda.


Tak pernah sengaja menulis kata “saya” dan “aku”, atau mungkin saja tubuhku menyuruh otakku untuk perlahan menjauhkan kita, menjauhkan aroma yang tertinggal di hidung, menghilangkan nama yang selalu menggema di telinga. Merabunkan bayang dirimu yang tertinggal di depan mata.

Entahlah.

Aku tak tahu pasti kita berada dimana sekarang.

“Mungkinkah nanti nisan kita berdampingan?”

Lelaki yang mulai terdiam
[PH]


You may also like

2 comments:

  1. Kau banyak berkisah akhir-akhir ini, Pria Hujan.
    Rindumu sepertinya menggunung

    salam. Im your silent reader

    ReplyDelete

Followers

Total Pageviews